Minggu, 11 Januari 2015

Sengketa Indonesia-AS di Masa Lalu Bisa Ganggu Investigasi AirAsia QZ8501



JAKARTA - Pelan namun pasti, investigasi detail penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, bakal segera dimulai. Hal ini menyusul sudah terangkatnya salah satu bagian Black Box, yakni Flight Data Recorder (FDR), pada Senin (12/1) pagi.

Untuk menyelidikinya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah mempersiapkan diri sejak pesawat nahas ini jatuh. Menurut pihak KNKT, dengan sumber daya manusia dan ketersediaan teknologi, Indonesia sudah bisa mengungkap sendiri penyebab kecelakaan pesawat secara rinci. Namun dengan aturan internasional, tetap saja penyelidikan harus mengikutsertakan pihak asing, seperti pihak pembuat Airbus (Prancis).

Secara tak langsung, KNKT 'negara musibah' juga punya kewajiban menjelaskan hasil investigasi kepada 'KNKT' negara lain, saat ditanya. Nah, terkait hal ini, hubungan KNKT Indonesia dengan Amerika Serikat disebut tak mesra. 

Dilansir dari The Wall Street Journal, sejarah hubungan penyelidikan kecelakaan pesawat Amerika Serikat (AS) dan Indonesia pernah renggang terkait beberapa peristiwa pada akhir 1990an. Menurut pejabat di AS, hal ini dapat memengaruhi penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501.

Sengketa masa lalu ini, juga menjadi alasan kedua pihak masih membahas rencana keterlibatan AS dalam penyelidikan jatuhnya QZ8501. Di Washington, juru bicara Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (National Transportation Safety Board/NTSB) mengatakan mereka masih menunggu ajakan bergabung dalam penyelidikan multi nasional atas jatuhnya QZ8501. 

Kontrasnya, pemerintah mengaku akan menyambut partisipasi AS. Washington hanya tinggal bertanya dan Indonesia berharap NTSB pada akhirnya akan terlibat dalam penyelidikan. Namun, pemerintah menambahkan hal ini baru akan terjadi setelah bangkai pesawat yang jatuh di dasar Laut Jawa diangkat ke permukaan.

Seorang mantan petinggi NTSB mengatakan, ketidaksepakatan antar KNKT dan NTSB pernah terjadi dipicu oleh dua kecelakaan fatal pesawat maskapai Indonesia, yakni SilkAir di Sungai Musi, Palembang 1997, dan Adam Air di Majene 2007. 

Pada 'kasus; SilkAir 1997, ahli AS dan Indonesia bekerja sama untuk mengetahui penyebab tragedi yang menewaskan 104 orang tersebut. Kedua pihak gagal menemukan kesepakatan soal laporan final insiden itu.

Ahli aviasi Indonesia akhirnya menyimpulkan tidak ada cara untuk menentukan mengapa panel kendali pesawat tertentu di ekor dipasang dalam konfigurasi selam. Mereka juga tidak tahu mengapa perekam data penerbangan dan percakapan awak kokpit berhenti beroperasi sebelum pesawat jatuh.

Namun, ahli NTSB menyimpulkan bukti fisik dan data lainnya menunjuk ke motif pilot untuk bunuh diri. Pada 2000, komisaris NTSB terang-terangan mengindikasikan bahwa kecelakaan itu tidak disebabkan oleh kegagalan mesin pesawat dan satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah, niat pilot.

Pada kasus Adam Air 2007, AS-Indonesia kembali tidak sepakat setelah pesawat maskapai tarif rendah itu jatuh dan menewaskan 102 orang. Mengutip dari berbagai sumber termasuk wikipedia Adam Air Flight 574, NTSB sangat mendesak Indonesia menemukan Black Box dengan cepat karena pada saat itu daya tahan baterai (30 hari) akan berakhir, yang kemudian benar-benar terjadi. 

AS sendiri memang punya kepentingan di kasus ini karena pesawat yang jatuh adalah pesawat buatan Amerika. Investigasi menunjukkan bahwa komponen pesawat yang bernama IRS (Inertial Refference Systems) mengalami kerusakan. IRS berfungsi sebagai sistem navigasi pesawat, yang menghitung posisi koordinat pesawat ketika terbang. IRS bekerja bersama dengan sistem auto-pilot, sehingga pesawat dapat terbang menuju koordinat yang ditentukan tanpa kendali pilot. Namun, IRS rusak sehingga pesawat keluar dari jalur aslinya dan kehilangan arah.

Pilot baru mengetahui bahwa pesawatnya keluar dari jalur ketika diberitahu oleh petugas Air Traffic Controller Makassar. Karena itu, pilot mematikan auto-pilot dan mengendalikan pesawat secara manual. Namun, ia tidak mengetahui bahwa selama pergantian sistem auto-pilot ke manual, sistem elektronik pesawat akan mati selama 30 detik. Ketika sistem elektronik pesawat mati, semua indikator di cockpit pesawat mati. Hal ini mengejutkan pilot dan co-pilot sehingga mereka mencari tahu mengapa sistem mati.

Selama pilot dan co-pilot mencari tahu penyebab kerusakan sistem elektronik dan IRS, pesawat sudah tidak lagi dalam kondisi auto-pilot. Maka pesawat harus dikendalikan secara manual. Namun, pilot maupun co-pilot tidak memegang kendali pesawat, keduanya sibuk membuka buku manual pesawat dan mencari solusi kerusakan sistem. Hal inilah yang menyebabkan kecelakaan tidak dapat dihindari. 
Ketika pilot dan co-pilot sibuk sendiri, pesawat ternyata secara perlahan berguling ke kanan (miring ke kanan). Karena tidak ada krew yang memegang kendali, pesawat terus berguling ke kanan hingga pada kemiringan yang tidak aman. Akhirnya, pilot terlambat mengembalikan pesawat ke posisi semula sehingga pesawat menukik jatuh ke laut.

Walaupun penyebab jatuhnya pesawat sudah diketahui, pihak penyelidik masih ingin mengetahui mengapa komponen pesawat rusak dan mengapa pilot kurang memiliki pengetahuan terhadap pesawatnya. Setelah diusut lebih lanjut, ternyata perangkat IRS sudah mengalami kerusakan selama 3 bulan terakhir. Perangkat tersebut tidak dibetulkan, hanya dibersihkan saja komponennya lalu dipasang kembali. Selain itu, pilot tidak memperoleh training yang cukup dari Adam Air. Hal inilah yang menyebabkan pilot kurang mengerti sistem pesawat yang dipakai.

Kini, dengan tragedi AirAsia QZ8501, KNKT dan Indonesia kembali diuji dan menjadi sorotan mata lebar dunia internasional. Banyak analis sudah memaparkan kemungkinan, di sisi lain masih banyak keluarga korban juga ingin tahu detail penyebab kecelakaan. 

Dalam sebuah wawancara yang dikutip New York Times, Senin (12/1), Presiden Joko Widodo juga meminta semua pihak terkait untuk melakukan seluruh perbaikan usai tragedi ini. "Negara akan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk industri (penerbangan). Ini adalah saat untuk benar-benar mereformasi transportasi udara kita," katanya. (adk/jpnn)



portal berita indonesia

Berita lainnya : Jokowi Sebut Pemilihan Ketua HIPMI Seperti Pilpres

Jokowi Sebut Pemilihan Ketua HIPMI Seperti Pilpres



BANDUNG - Presiden Joko Widodo mengenang masa-masa saat ia mengikuti pilpres 2014 lalu, ketika meresmikan pembukaan Musyawarah Nasional XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Bandung, Jawa Barat, Senin, (12/1). Menurutnya, saingan spanduk-spanduk para calon ketua HIPMI ini sampai memenuhi jalanan di Kota Bandung, seperti yang terjadi dalam pilpres lalu. Hanya saja, menurutnya, HIPMI lebih bersaing dengan rasa kekeluargaan berbeda dengan pilpres.

"Saya tadi waktu masuk ke Bandung, isinya banner dan spanduk, udah kayak pilpres. Di sini ada gambarnya Bayu, Bahlil Lahadia dan Bagus. Ramai sekali. HIPMI ini dari tahun ke tahun setiap Munas ramai sekali. Tapi ramainya, ramai kekeluargaan. Ini bedanya," ujar Presiden memuji Munas HIPMI XV tersebut.

Selain itu, presiden juga mengapresiasi organisasi itu karena  menurutnya menjadi wadah untuk pengusaha muda menunjukkan kreativitas dalam berkarya. Ia mengaku bangga karena sebelumnya ia pun pernah menjadi bagian dari anggota HIPMI.

"Ini Presiden dan Pak Wapres Jusuf Kalla berasal dari HIPMI. Saya angkatan tahun 1988, kalau Pak JK tahun 1980an. Tapi tidak di pusat, di Solo dan Makassar," sambung presiden.

Presiden berharap HIPMI dapat membantu menjawab tantangan-tantangan para pengusaha di tanah air yang akan terus berkembang. Ia mengingatkan bahwa banyak peluang terbuka untuk pengembangan usaha di tahun 2015 yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha muda tersebut. (flo/jpnn)



portal berita indonesia

Berita lainnya : Barito Minta Verifikasi, PT LI Atur Jadwal

Barito Minta Verifikasi, PT LI Atur Jadwal



PT Liga Indonesia (PT LI) ketambahan tugas baru untuk memverifikasi stadion klub peserta Indonesia Super League (ISL). Penyebabnya, klub Barito Putera mendadak mengajukan permohonan verifikasi calon markas baru mereka, Stadion 17 Mei Banjarmasin.

Stadion tersebut mengalami renovasi selama setahun belakangan. Karena itu, Barito memindahkan kandang mereka ke Stadion lainnya, Demang Lehman di ISL 2014 lalu.

"Kami sudah kirim permintaan verifkasi stadion 17 Mei. Kata PT LI akan diverifikasi pekan depan," ujar Syarifuddin Ardasa, Asisten Manajer Barito Putera, hari ini (12/1)

Sementara itu, PT Liga Indonesia melalui surat elektroniknya membenarkan permintaan dari Barito. Saat ini, mereka sedang menyiapkan tim dan mencari waktu yang tepat untuk verifikasi stadion tersebut.

Sebelumnya, PT LI hanya akan melakukan verifikasi ke enam stadion. Yakni Kapten Dipta (Gianyar/ kandang Bali United Pusam FC), Segiri (Samarinda/Borneo FC), Agus Salim (Padang/Semen Padang), Andi Mattalatta (Makassar/PSM), Pendidikan (Wamena/Persiwa), dan Siliwangi (Bandung/Pelita Bandung Raya).

"Kami masih atur jadwal karena ini memang baru. Tidak masuk dalam jadwal awal kami," jawab PT LI secara resmi. (upi/mas)



portal berita indonesia

Berita lainnya : Double Double Whiteside Bantu Heat Sikat Clippers

Double Double Whiteside Bantu Heat Sikat Clippers



LOS ANGELES - Hassan Whiteside menjalani pertandingan terbaiknya bersama Miami Heat pada laga ke-37 NBA 2014/2015. Whiteside menjadi aktor utama kemenangan Heat ketika menekuk Los Angeles Clippers dengan skor 104-90 di Staples Center, Senin (12/1) WIB.

Dalam laga itu, Whiteside mampu membukukan double double dengan 23 poin dan 16 rebound. Itulah catatan terhebat Whiteside selama bermain di NBA. Catatan itu membuktikan Heat tak salah merekrut Whiteside.

Sebelumnya, Whiteside menghabiskan musim panas untuk tryout dan sempat bermain empat kali di D Legue. Whiteside akhirnya direkrut Heat dengan status free agent pada Thanksgiving lalu.

"Ini adalah hal yang memiliki banyak arti. Saya hanya berusaha untuk bermain sebaik mungkin. Saya juga ingin membuktikan bahwa penilaian publik salah," terang Whiteside setelah pertandingan di laman ESPN.

Di kubu Clippers, Blake Griffin menjadi pemain tersubur setelah membukukan 26 poin dan enam rebound. Dengan kekalahan itu, Clippers kini membukukan rekor 25-13. (jos/jpnn)



portal berita indonesia

Berita lainnya : Tantowi Nilai Presiden Jokowi tak Konsisten

Tantowi Nilai Presiden Jokowi tak Konsisten



JAKARTA - Politikus partai Golkar DPR, Tantowi Yahya ikut memberikan penilaian terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyeleksi calon Kapolri. Dia menilai Jokowi tal konsisten karena tidak melibatkan KPK dan PPATK.

"Presiden tidak konsisten dalam persyaratan menunjuk pejabat negara. Kenapa presiden ingin angkat calon menteri melibatkan KPK dan PPATK. Tapi ketika angkat Jaksa Agung dan Kapolri tidak dilakukan itu," kata Tantowi di gedung DPR, Jakarta, Senin (12/1).

Ketidak konsistenan Jokowi dalam menerapkan persyaratan bagi pejabat negara ini menurutnya sangat jelas telohat. Nah, masalah ini harus diklarifikasi dana pelaksanaan fit and proper test di Komisi III DPR.

"Itu akan dibuktikan dalam fit and proper test di komisi III. Itu menjadi strategis," tegas politikus yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR itu.

Isu rekening gendut milik Budi Gunawan kembali mengemuka pasca munculnya surat presiden yang mengusulkan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Sutarman.

Bahkan, dugaan bahwa Budi bermasalah terkonfirmasi dari keterangan mantan Ketua PPATK Yunus Hussein, yang menyebut Budi mendapat rapor merah saat diusulkan menjadi calon menteri lalu.(fat/jpnn)



portal berita indonesia

Berita lainnya : Siswi Jual Keperawanan Bikin Status Nakal Lagi

Siswi Jual Keperawanan Bikin Status Nakal Lagi



SAMPIT -  Setelah heboh dengan membuat status menjual keperawanan seharga Rp10 juta yang disebarluaskan melalui jejaring sosial Facebook (FB), AG, siswi di salah satu SMAN di Kotim kembali berbuat 'nakal'.

Gadis cantik ini  kembali memposting status berbau porno. Sebuah foto yang memerlihatkan payudara ia upload ditambah dengan keterangan "Hhuuu…Paannaaasss…!!!

Belum diketahui, apakah foto yang diupload pada Sabtu (10/1) sekitar pukul 22.48 WIB tersebut merupakan sosok AG atau orang lain. Yang jelas  langsung memancing beragam komentar. Ada yang menyindir, tapi lebih banyak berusaha menggoda AG.

"Kenapa gak buka sekalian aja," demikian komentar seorang pria.

"Itu terong dicabein aja pasnya." Ada juga "Sini de aku kupasin."

"ya Allah ada apa dengan dunia ini," ujar salah satunya komentar, seperti diberitakan Kalteng Pos (grup JPNN).

Sementara itu siswi cantik (AG) ini dengan santainya menjawab komentar beberapa temanya tersebut. "sini am," Iiiihhh mauknya, dasarr," pungkasnya. (drm/PE/kam)

 



portal berita indonesia

Berita lainnya : PGN Siap Penuhi Kebutuhan Gas di Lampung

PGN Siap Penuhi Kebutuhan Gas di Lampung



JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bulan ini mulai mengalirkan gas bumi ke sejumlah industri di wilayah Lampung.

Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup mengatakan penyaluran gas bumi ini merupakan realisasi dari penandatanganan kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG), antara PGN dengan 14 industri besar di Lampung pada pertengahan tahun 2014.

"Penyaluran gas bumi kepada sektor industri di Lampung ini merupakan bukti dari komitmen PGN untuk terus meningkatkan penggunaan energi non Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebagai energi baik yang ramah lingkungan, hemat dan aman," ujar Heri dalam siaran persnya, Senin (12/1).

Penggunaan gas bumi ini diharapkan mampu memperkuat daya saing industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Lampung dan sekitarnya. PGN kata dia, akan terus mendukung optimalisasi penggunaan gas bumi melalui pembangunan infrastruktur dan distribusi gas bumi.

Adapun sejumlah industri besar yang akan menggunakan gas dari FSRU Lampung adalah PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT Garuda Food Putra Prima, PT Nestle Indonesia, Novotel Lampung, PT Bumi Menara Internusa, PT Tunas Baru Lampung, PT Gizi Utama, PT Japfa Comfeed, PT Philips Seafood, Hotel Sahid Bandar Lampung, PT LDC Indonesia, PT Aman Jaya Perdana, Hotel Aston Lampung, dan Golden Dragon.

"Pada Januari ini ada 3 industri yang sudah teraliri yaitu Coca Cola, Nestle dan Philips Seafod. Lainnya akan menyusul segera," serunya.

Pengaliran gas ke sektor industri tersebut menurut Heri sejalan dengan rampungnya pembangunan pipa distribusi PGN dari Labuan Maringgai ke Tanjung Panjang, Lampung sejauh lebih dari 90 kilometer di akhir 2014.

Selain membangun jaringan pipa, PGN juga membangun dua stasiun penerima gas (offtake station), yaitu Sutami dan Sekampung Udik.

Untuk mengatur aliran dan tekanan gas ke pelanggan, saat ini total gas bumi yang dialirkan ke sektor industri di Lampung mencapai sekitar 1,01 BBTUD. Ke depan PGN akan terus mendukung pemanfaatan gas bumi di wilayah Lampung melalui pembangunan infrastruktur dan penyaluran gas.

"Kami percaya, dalam jangka panjang dengan sumber energi yang lebih baik, Lampung dapat menjadi kawasan industri yang maju dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada masyarakatnya," tandasnya. (chi/jpnn)

 



portal berita indonesia

Berita lainnya : Berbusana Seksi, Ririn Ekawati Bisa Disemprit Sama Anak